Salam Untuk Para Pecinta Keluarga Nabi

Setiap anak mendambakan cinta dan kasih sayang, namun cinta yang berlebihan sama dengan memanjakan. Cinta ibarat makanan. Dalam batas tertentu, ia bermanfaat; namun bila berlebihan akan membahayakan. Pemanjaan akan memberikan pengaruh buruk dalam pengasuhan anak. Anak bukanlah alat permainan bagi orang tua, dan tak semestinya diperlakukan sebagai sumber hiburan.
Anak merupakan calon manusia pada masa mendatang. Ia mesti diasuh secara hati-hati dan metodis. Tanggungjawab terhadap pengasuhan, pelatihan dan pendidikan terletak pada orang tua. Anak kelak menjadi bagian dari masyarakat yang pasti menghadapi fluktuasi kehidupanya, kesuksesan, kegagalan, jatuh, bangun, suka dan duka bergantian sepanjang hidupnya. Pendidikan yang baik akan memiliki semua faktor tersebut pada benaknya, sehingga mampu mempersiapkan generasi yang sanggup menghadapi semua ujian dan rintangan.
Melalui wong TKL cilik dengan menampilkan kenangan si kecil diharapkan sebagai media ekspresi dan pengingat pesan agama sehingga dapat mengambil hikmah pendidikan baik untuk si mungil maupun orang tua.
Salam untuk semua para pecinta keluarga Nabi.

02 January, 2010

Mengenang Pimpinan Syahadatain



Abiku dulu sering ngobrol dengan Abah Mail. Beliau adalah putra Abah Umar sebutan Habib Umar bin Yahya pimpinan Syahadatain. Nama lengkap Abah Mail adalah Habib Ismail bin Umar bin Yahya. Abiku ceritera menurut Abah Mail orang-orang Belanda nda senang dengan pakaian putih-putih dengan sorban di kepala yang dipakai umat Islam, seperti Imam Bonjol, Diponegoro dll. Mereka melihat pasukan bersorban putih merasa takut dan mengerikan, ahirnya dicarilah pakaian yang kelihatannya santun dan berkesan biasa-biasa aja. Orang Belanda kemudian merubah sorban di kepala dengan blangkon. Blangkon ini kemudian dijadikan penutup kepala orang2 Jawa, terutama Jawa Tengah yang dekat dengan Kerajaan Yogyakarta.
Fany bukan turunan Belanda atau pendukungnya, tapi hari ini Fany lagi mengingat Abah Mail, jadi blangkon ini dipakai, apalagi Fany keturunan Wong Jowo yang rumahnya deket dengan kerajaan Yogyakarta....jadi nda apalah,...lagian sekarang orang Belanda udah nda njajah lagi.

No comments: